PERANCANGAN BASIS DATA

Assalamu 'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh
    Hallo sahabat blogger, alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya masih diberi kesempatan untuk membagi ilmu yang bermanfaat. Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang Perancangan Basis Data. Daripada penasaran langsung saja yuk!

A. PENGERTIAN PERANCANGAN BASIS DATA

    Perancangan Basis Data ~ adalah proses menciptakan suatu basis data untuk mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara khusus dan mendukung kebutuhan pemrosesan.

B. SIKLUS HIDUP SISTEM INFORMASI

    Siklus hidup sistem informasi mengacu pada "System Development Life Cycle (SDLC)" yang menggunakan pendekatan sistem untuk menggambarkan suatu proses. SDLC menyoroti beberapa tahap atau proses pembangunan. Berikut adalah tahap atau siklus dari SDLC, yaitu:



  1. Perencanaan (Plan) ~ Tahap ini lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (Feasibility System). Tahap perencanaan ini mendefinisikan persyaratan perangkat lunak baru, menentukan biaya dan sumber daya yang dibutuhkan. Pada tahap ini, dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak dibuat.
  2. Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis) ~ Tahap ini menganalisa kebutuhan pengguna sistem perangkat lunak (User) dengan membuat dokumen kebutuhan fungsional (Fungsional Requirement).
  3. Perancangan (Design) ~ Tahap ini dimulai dengan mengubah spesifikasi perangkat lunak menjadi rencana desain yang disebut Spesifikasi Desain sehingga sangat penting untuk mengumpulkan dan memasukkan stakeholder input ke dalam dokumen ini.
  4. Implementasi (Build) ~ Tahap ini mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat dengan memrogram fisik basis data yang telah direncanakan.
  5. Pengujian (Test) ~ Pada tahap ini, kita akan menguji apakah ada kelemahan pada produk yang telah dibuat sehingga kita bisa memperbaiki masalah tersebut sampai memenuhi spesifikasi aslinya.
  6. Pemeliharaan (Maintain) ~ Pada tahap ini, saat rencana belum sesuai dengan kebutuhan Pengguna (User) kita hanya perlu memperbarui (Update) dan memajukan perangkat lunak agar sesuai dengan yang dibutuhkan.
  7. Evaluasi ~ Pada tahap ini, kita akan mengevaluasi kesalahan yang dulunya belum terdeteksi sehingga kita akan mengetahui apakah sistem tersebut perlu ditingkatkan dan akan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan kebutuhan pengguna dan lingkungan luar.

C. FASE PERANCANGAN BASIS DATA

    Perancangan Basis Data terdiri dari 6 fase yaitu:
  • Pengumpulan Data dan Analisis ~ merupakan suatu fase dimana kita melakukan proses identifikasi dan analisa kebutuhan dari basis data. Kita harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan database, termasuk kebutuhan user. Berikut ini aktivitas-aktivitas pengumpulan data dan analisa, yaitu:
  1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya.
  2. Peninjauan dokumentasi yang ada.
  3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data.
  4. Daftar pertanyaan dan wawancara.
  • Perancangan Basis Data Secara Konseptual ~ pada tahap ini akan dihasilkan skema konseptual untuk basis data yang bergantung pada sebuah DBMS yang spesifik sehingga mengacu pada high-level model data seperti Entity Relationship (ER). Tahap perancangan basis data secara konseptual mempunyai 2 aktivitas paralel, yaitu:
  1. Perancangan skema konseptual, pada fase ini kita akan menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu basis data sehingga menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-independent high-level model data seperti EER(Enhanced Entity Relationship) model.
  2. Perancangan Transaksi, pada fase ini kita akan menguji aplikasi-aplikasi database apakah sesuai dengan kebutuhan user dan menghasilkan perincian transaksi. Transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.
  • Pemilihan DBMS ~ pemilihan basis data ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi. Contoh faktor teknik yaitu keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS. Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain alam pemilihan DBMS yaitu:
  1. Struktur data, jika data yang disimpan dalam basis data mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus diperhatikan.
  2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem, jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
  3. Tersedianya layanan penjual, keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
  • Perancangan Basis Data Secara Logika (data model mapping) ~ pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data high-level ke dalam model data dari DBMS yang dipilih. Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat,, yaitu:
  1. Pemetaan system-independent, yaitu pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tersebut.
  2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik, tahap ini mengatur skema untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
  • Perancangan basis data secara fisik ~ merupakan proses pemilihan struktur penyimpanan dan jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Pada fase ini, spesifikasi dirancang untuk basis data yang disimpan dan berhubungan dengan struktur penyimpanan fisik, penempatan record, dan jalur akses. Berikut beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan basis data secara fisik, yaitu:
  1. Response Time, waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi basis data yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utamanya adalah di bawah pengawasan DBMS atau waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
  2. Space Utility, jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur penyimpanan serta jalur akses.
  3. Transaction throughput, rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per-menit oleh sistem basis data, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi, misalnya digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dan imigrasi. Hasilnya adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.
  • Implementasi Sistem basis data ~ Pada fase ini, perintah-perintah dalam DDL dan SDL dari DBMS yang dipilih akan dihimpun dan digunakan untuk membuat skema dan file-file basis data yang akan disatukan dengan datanya. Pada tahap ini , segala transaksi basis data harus dilaksanakan oleh programmer aplikasi seperti menguji dan menghubungkan spesifikasi secara konseptual dangan kode program sesuai perintah dari embedded DML. Kemudian transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam basis data.
    Sekian artikel dari saya, mohon support blog saya dengan memberikan saran dan kritik di kolom komentar, akhir kata saya ucapkan Wassalamu 'Alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel